Minyak melanjutkan penurunannya setelah laporan industri menunjukkan adanya peningkatan substansial dalam persediaan AS, dan pasar yang lebih luas melemah menjelang akhir kuartal.
Brent turun menuju $85 per barel setelah turun 0,6% pada hari Selasa, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di bawah $81. American Petroleum Institute (API) yang didanai industri minyak mengatakan stok nasional bertambah 9,3 juta barel pada pekan lalu, menurut orang-orang yang mengetahui data tersebut. API juga melaporkan kenaikan minyak mentah sebesar 2,4 juta barel di pusat Cushing, Oklahoma, meskipun stok bensin menyusut.
Jika dikonfirmasi oleh data pemerintah yang akan dirilis Rabu nanti, tingkat minyak mentah di Cushing akan mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam hal barel sejak Januari 2023. Sementara itu, persediaan bensin akan turun selama delapan minggu, penurunan terpanjang dalam hampir satu tahun.
Minyak telah menguat pada kuartal ini setelah keluar dari kisaran ketat yang bertahan selama beberapa bulan pertama tahun ini. Ketidakpastian geopolitik di tengah serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia dan pengurangan pasokan yang berkepanjangan oleh OPEC+ telah mendukung harga, meskipun prospek ekonomi yang menantang di Tiongkok dan pertumbuhan pasokan non-OPEC yang kuat masih menjadi hambatan.
Brent untuk penyelesaian bulan Mei turun 0,9% menjadi $85,48 per barel pada pukul 12:00 siang di Singapura.
WTI untuk pengiriman bulan Mei turun 0,8% menjadi $80,98 per barel. (knc)
Sumber : Bloomberg